IP Address dan Domain
Name Server adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga.
Ketika mendengar 2 istilah tersebut, hal-hal yang berhubungan dengan internetlah
yang pertama kali terbayang. Namun apakah pengertian dari IP Address dan Domain
Name Server benar-benar sudah dipahami? Apabila ingin mengetahui lebih dalam
mengenai IP Address dan DNS, Mari simak pembahasan berikut ini.
Kasus-kasus kriminal mulai merebak dari dunia
maya, dari facebook salah satunya. Banyak orang-orang yang ditipu, mulai dari
diajak bertemu, belanja online, dan sebagainya. Kemudian telah beredar pula
email jahat tentang tawaran pekerjaan palsu, yang biasa dikenal sebagai scam. Para
kriminal yang mengelabui masyarakat menganggap bahwa tidak akan ada yang tahu
mengenai identitas dan dimana mereka berada. Hal ini membuat mereka berpikir
untuk melakukan sesuatu yang bisa mengelabui orang lain. Namun para kriminal
tidak menyadari bahwa terdapat cara untuk mengetahui lokasi dimana mereka
berada yaitu dengan mengecek IP Address yang mereka gunakan.
Lalu apa itu
IP Address? IP Address
adalah singkatan dari Internet Protocol Address,
yang mempunyai definisi sebagai berikut. IP Address adalah sederetan angka yang
merupakan alamat identifikasi pada perangkat, baik komputer maupun internet
yang memiliki jaringan yang menggunakan IP atau koneksi internet. Secara garis
besar, IP Address merupakan deretan angka yang menunjukan identitas suatu
komputer untuk terhubung di internet. Agar seluruh komputer yang terhubung ke
internet dapat berkomunikasi, maka dibuatlah sebuah protokol (aturan main).
Protokol standard yang mengatur komunikasi data adalah TCP/IP yang telah
menjadi protokol resmi untuk aplikasi internet. Dalam
Protocol TCP/IP tersebut, setiap host (komputer) yang terhubung ke internet
harus memiliki IP
Address sebagai alat pengenal host pada network. IP Address tersebut
haruslah bersifat unik, tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh
dua host yang berbeda. Sebagai contoh situs Microsoft.com memiliki IP Address
207.46.250.119. Penggunaan IP Adress diseluruh dunia dikoordinasikan oleh
lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA (Internet
Asigned Number Authority). IANA
bekerja sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR), mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan
Internet) dan lembaga lainnya.
Terdapat
2 jenis IP address, yaitu static dan dinamic. Static IP adalah IP address yang tidak
berubah-ubah (kekal) sedangkan dynamic IP adalah IP address yang berubah-ubah
(tidak tetap). IP address dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan.
Fungsi IP Address adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengakses
WHM, cPanel atau webmail melalui browser.
Misal jika dengan format http://namadomain.tld/whm/
atau http://namadomain.tld/cpanel/ atau http://namadomain.tld/webmail/
tidak bisa maka Anda dapat mencoba menggunakan IP address, misal jika IP
address hosting Anda 123.123.123.123 maka untuk mengakses WHM, cPanel
atau Webmail melalui :
·
Untuk WHM bisa melalui alamat http://
123.123.123.123/whm/ atau http:// 123.123.123.123:2086/,
·
Untuk cPanel bisa melalui alamat http://
123.123.123.123/cpanel/ atau http:// 123.123.123.123:2082/,
·
Untuk Webmail bisa melalui alamat http://
123.123.123.123/webmail/ atau http:// 123.123.123.123:2095/.
2. Untuk alamat HOST
atau server
Selain untuk alamat akses IP address juga biasa digunakan
untuk alamat HOST, misal di ftp
client filezilla. Jika saat menggunakan nama domain tidak bisa maka isian host/address bisa diisikan IP Address.
Kemudian jika saat menggunakan mail.namadomain.tld
tidak bisa maka untuk isian incoming dan outgoing server tersebut bisa
diisikan IP Address. Misal IP Address hosting Anda 123.123.123.123 maka isian host/address
serta isian incoming dan outgoing server bisa Anda isi 123.123.123.123
Berdasarkan
uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa IP Address berguna untuk menunjukan apa yang kita cari, menunjukan suatu
keberadaan atau lokasi, dan menunjukan sebuah route bagaimana menuju kesana.
Sebelumnya telah diulas bahwa IP
Address berupa deretan angka. Deretan
angka disini, meliputi angka biner antara 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4)
sampai 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6). Walaupun alamat IP disimpan
sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia
menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Sistem pengalamatan IP ini terbagi
menjadi dua, yakni:
1. IP versi 4
(IPv4)
Alamat IPv4 terbagi
menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
ü Alamat Unicast,
merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang
dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam
komunikasi point-to-point atau one-to-one.
ü Alamat Broadcast,
merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam
segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
ü Alamat Multicast,
merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node
dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam
komunikasi one-to-many.
Representasi Alamat
Alamat
IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal
notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran
8-bit, maka nilainya berkisar antara 0
hingga 255 (meskipun begitu,
terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host
dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian,
yakni:
·
Network Identifier/NetID atau Network Address
(alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat
jaringan di mana host berada. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang
sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network
identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak
boleh bernilai 0 atau 255.
·
Host Identifier/HostID atau Host address
(alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat
host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0
atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia
berada.
Analoginya adalah seperti
alamat rumah yang terdiri dari nama jalan dan nomor rumah.
1. Alamat Unicast IP versi 4
Dalam
RFC 791, alamat Unicast IP versi
4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti
terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah
pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order
bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan
menggunakan representasi desimal.
Kelas A
Alamat-alamat
unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala
besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset
dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya untuk melengkapi oktet pertama akan
membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126
jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127
tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di
dalam mesin yang bersangkutan.
Struktur IP Address kelas A
Ø 8 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 24
bit berikutnya merupakan HostID
Ø Bit pertama diset 0 sehingga IP Address kelas
A dimulai dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai
01111111.11111111.11111111.1111111 atau 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
Ø Dengan demikian secara teori akan terdapat 128
Nework (2 pangkat7) dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx yang
masing-masing network memiliki 2 pangkat 24 atau 16.777.216 host.
Ø Secara actual hanya terdapat 126 jaringan yang
tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu
0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx
Kelas B
Alamat-alamat
unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar.
Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke
bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet
pertama), akan membuat sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier.
Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap
network-nya.
Struktur IP Address kelas B
Ø 16 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 16
bit berikutnya merupakan HostID
Ø Dua Bit pertama diset 10 sehingga IP Address
kelas A dimulai dari 10000000.00000000.00000000.00000000 sampai
10111111.11111111.11111111.1111111 atau 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
Ø Dengan demikian secara teori akan terdapat 2
pangkat 14 atau 16.384 Newok dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx yang
masing-masing network memiliki 2 pangkat 16 atau 65.536 host.
Ø Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan
untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534
host.
Kelas C
Alamat
IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di
dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21
bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya
(sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host
identifier. Ini memungkinkan
pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Struktur IP Address kelas C
Ø 24 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 8
bit berikutnya merupakan HostID
Ø Tiga Bit pertama diset 110 sehingga IP Address
kelas A dimulai dari 11000000.00000000.00000000.00000000 sampai
11011111.11111111.11111111.1111111 atau 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
Ø Dengan demikian secara teori akan terdapat 2
pangkat 21 atau 2.097.152 Newok dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx yang
masing-masing network memiliki 2 pangkat 8 atau 256 host.
Ø Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan
untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host.
Kelas D
Alamat
IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga
berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit
pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110.
28 bit sisanya digunakan sebagai
alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Struktur IP Address Kelas D
Ø Tidak dikenal NetID dan HostID
Ø Empat Bit pertama diset 1110 sehingga IP
Address kelas D dimulai dari 11100000.00000000.00000000.00000000 sampai
11101111.11111111.11111111.1111111 atau 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
Ø IP Address merupakan kelas D yang digunakan
untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu
aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada
sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan
multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk
aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host
(multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
Kelas E
Alamat
IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111.
28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang
dapat digunakan untuk mengenali host.
Struktur
IP Address Kelas E
Ø Tidak dikenal NetID dan HostID
Ø Lima Bit pertama diset 11110 sehingga IP
Address kelas D dimulai dari 11110000.00000000.00000000.00000000 sampai
11110111.11111111.11111111.1111111 atau 240.0.0.0 sampai 247.255.255.255
Ø Alamat ini digunakan untuk kegiatan
eksperimental.
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP
sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak
menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan
jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak
mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin
meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti
alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
2. Alamat Multicast IP versi 4
Alamat
IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah
paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router
ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi
"listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke
alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara
yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan
untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat
multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas
D, yakni 224.0.0.0/4, yang
berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24
(dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena
dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
3. Alamat Broadcast IP versi 4
Alamat
broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host
pengirim yang hendak mengirimkan paket data
dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di
dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya.
Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat
IP broadcast
hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat
digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP
broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed
broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast
tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan
dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
2. IP versi 6
(IPv6)
Jenis-jenis Alamat IPv6
IPv6
mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
2.
Alamat
Multicast,
yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host
yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi
one-to-many.
3.
Alamat
Anycast,
yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari
sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.
Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address)
dan diberikan hanya kepada router,
bukan kepada host-host biasa.
Jika
dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi
alamat-alamat berikut:
ü Link-Local, merupakan sebuah jenis
alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan
komputer lainnya dalam satu subnet.
ü Site-Local, merupakan sebuah jenis
alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan
komputer lainnya dalam sebuah intranet.
ü Global
Address,
merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi
dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
1.
Alamat Unicast IPv6
Alamat
unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
ü Alamat unicast global
ü Alamat unicast site-local
ü Alamat unicast link-local
ü Alamat unicast yang belum
ditentukan (unicast unspecified address)
ü Alamat unicast loopback
ü Alamat Unicast 6to4
ü Alamat Unicast ISATAP
Unicast global addresses
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan
alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik
IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing,
alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast
global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).
Unicast site-local addresses
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan
alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada
internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat
unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin.
Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Unicast link-local address
Alamat unicast link-local adalah alamat
yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip
dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang
berada di dalam subnet
yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat
berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut
dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis
alamat ini adalah FE80::/64.
Unicast unspecified address
Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah
alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan
sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4
yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah
0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback Address
Alamat unicast loopback adalah sebuah
alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam
sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1,
sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4 Address
Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang
digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini
sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya
menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik
IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48,
di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal format
dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4.
Sebagai contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering
ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA
ID:Interface ID.
Unicast ISATAP Address
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat
yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini
menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast
site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks
alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE),
lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau
sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet
prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja,
alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.
2. Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface
yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat
multicast IPv6 adalah FF00::/8.
3. Anycast Address
Alamat
Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi
diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4.
Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang
memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast,
tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6
menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface
yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah
alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat
tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang
menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan
menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.
Setelah kita mendalami mengenai IP address,
sekarang saatnya kita mulai mendalami mengenai Domain Name Server yang lebih
sering disebut dengan DNS. Untuk tahu lebih lanjut, mari simak pembahasan
berikut ini.
Domain Name Server (DNS) merupakan database terbesar dan tersibuk di dunia. Setiap
hari melayani jutaan request dan perubahan. Tanpanya, aktivitas di internet
tidak akan semudah saat ini. Apa yang terjadi ketika Anda membuka web browser,
mengetikkan alamat website www.google.com, dan menekan tombol Enter?
Tentu saja halaman utama google akan tampil di web browser. Akan tetapi,
bagaimanakah request yang dikirimkan web browser Anda bisa sampai ke web server
google, dan tidak tersasar ke tempat lain? Jawabannya adalah DNS. Nama yang
terbaca oleh manusia, seperti URL www.google.com, atau alamat email anda@yahoo.com,
tentu lebih mudah diingat. Tapi komputer tidak demikian, ia tidak memiliki
kecerdasan untuk mengingat nama, computer hanya mampu mengenal angka, itupun
terbatas pada angka binary 0 dan 1.
Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan menggunakan IP
Address sebagai namanya. Sungguh mustahil tentunya untuk mengingt IP Address
dari seluruh website yang kita singgahi setiap hari. Oleh karena itulah, muncul
ide untuk menciptakan Domain Name. DNS
(Domain Name Server), adalah sebuah sistem untuk nama pengganti dalam
bentuk huruf (tulisan/nama). Nama ”pengganti”
inilah yang disebut dengan Nama Domain (Domain Name). Secara sederhana
nama domain bisa kita artikan sebagai ‘sebuah nama yang menunjukan alamat
website tertentu’.
Dengan adanya nama domain, Anda mungkin dapat mengingat ratusan
alamat suatu web di luar kepala, misalnya google.com, yahoo.co.id,
kompas.com, facebook.com dan lain-lain. Sebagai contoh, server tempat
website Yahoo, misalnya memiliki IP Address 201.100.10.121. Setiap kali Anda
mengetikkan www.yahoo.com di web browser, atau mengirimkan email ke anda@yahoo.com,
tanpa disadari Anda telah menggunakan DNS untuk menerjemahkan alamat tersebut
menjadi IP Address, agar dapat dikenali oleh komputer.
Singkatnya, DNS menerjemahkan domain name (yahoo.com)
menjadi IP Address. Kedengarannya memang sederhana, tapi tidak untuk lima
perkara berikut ini :
- Terdapat milyaran IP Address yang ada saat ini, dan sebagian besarkomputer juga memiliki nama yang terbaca oleh manusia.
- Terdapat milyaran request kepada DNS setiap harinya, dan ratusan juta orang menggunakan Internet setiap hari.
- Domain name dan IP Address berubah setiap hari
- Jutaan orang melakukan pekerjaan untuk mengubah dan menambahkan domain name dan IP Address setiap hari.
Mungkin Anda sudah sering melihat alamat web dalam format
yahoo.co.id atau facebook.com. COM dan ID dalam contoh di atas disebut Top
Level Domain Name atau first-level
domain. Top Level Domain (TLD) adalah deretan kata dibelakang nama domain
seperti .com (dotcommercial), .net (dotnetwork), .org(dotorganization),
.edu(doteducation), .gov(dotgoverment), dan .mil(dotmilitary). Ada dua macam
Top Level Domain, yaitu Global Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top
Level Domain (ccTLD). gTLD adalah seperti yang diungkapkan diatas, yaitu .net,
.com, .edu, dan sebagainya. sedangkan ccTLD adalah TLD yang diperuntukkan untuk
masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id)
atau Singapura dengan kode SG (com.sg, net.sg, dsb). Setiap top level domain diikuti
oleh second-level domain. Second Level Domain Name (SLD) adalah nama domain
yang anda daftarkan. Misalnya nama domain yang anda daftarkan adalah
sicakep.com, maka sicakep adalah SLD dan .comnya adalah TLD.
Setiap domain name memiliki DNS yang menangani request
kepadanya. DNS ini bisa tersebar di mana saja, tidak terpusat pada suatu mesin.
Jika Anda memiliki komputer yang terus menerus online selama 24 jam sehari
disertai dengan bandwidth yang besar, Anda dapat menjadikan mesin tersebut
sebagai DNS yang menangani request kepada domain-domain name yang ada di dunia.
Biaya registrasi nama domain di NamaDomain.com tidaklah terlalu mahal.
Untuk satu domain cukup dengan Rp. 150.000 saja. Selain itu untuk mempermudah
pendaftaran domain, NamaDomain.com memberikan fasilitas voucher dengan
potongan harga yang cukup menarik yaitu 45% keatas. Inilah yang menjadi
kelebihan DNS. Ia tersebar di mana-mana, pada jutaan komputer yang ada di
seluruh dunia dan di-administrasi juga oleh jutaan orang. Uniknya, ia
diperlakukan sebagai satu database yang terintegrasi.
Sumber:
www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar