Selasa, 04 Oktober 2011

IP Address dan Domain Name Server (DNS)

IP Address dan Domain Name Server adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga. Ketika mendengar 2 istilah tersebut, hal-hal yang berhubungan dengan internetlah yang pertama kali terbayang. Namun apakah pengertian dari IP Address dan Domain Name Server benar-benar sudah dipahami? Apabila ingin mengetahui lebih dalam mengenai IP Address dan DNS, Mari simak pembahasan berikut ini.
Kasus-kasus kriminal mulai merebak dari dunia maya, dari facebook salah satunya. Banyak orang-orang yang ditipu, mulai dari diajak bertemu, belanja online, dan sebagainya. Kemudian telah beredar pula email jahat tentang tawaran pekerjaan palsu, yang biasa dikenal sebagai scam. Para kriminal yang mengelabui masyarakat menganggap bahwa tidak akan ada yang tahu mengenai identitas dan dimana mereka berada. Hal ini membuat mereka berpikir untuk melakukan sesuatu yang bisa mengelabui orang lain. Namun para kriminal tidak menyadari bahwa terdapat cara untuk mengetahui lokasi dimana mereka berada yaitu dengan mengecek IP Address yang mereka gunakan.
Lalu apa itu IP Address? IP Address adalah singkatan dari Internet Protocol Address, yang mempunyai definisi sebagai berikut. IP Address adalah sederetan angka yang merupakan alamat identifikasi pada perangkat, baik komputer maupun internet yang memiliki jaringan yang menggunakan IP atau koneksi internet. Secara garis besar, IP Address merupakan deretan angka yang menunjukan identitas suatu komputer untuk terhubung di internet. Agar seluruh komputer yang terhubung ke internet dapat berkomunikasi, maka dibuatlah sebuah protokol (aturan main). Protokol standard yang mengatur komunikasi data adalah TCP/IP yang telah menjadi protokol resmi untuk aplikasi internet. Dalam Protocol TCP/IP tersebut, setiap host (komputer) yang terhubung ke internet harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. IP Address tersebut haruslah bersifat unik, tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Sebagai contoh situs Microsoft.com memiliki IP Address 207.46.250.119. Penggunaan IP Adress diseluruh dunia dikoordinasikan oleh lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA (Internet Asigned Number Authority). IANA bekerja sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR), mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya.
Terdapat 2 jenis IP address, yaitu static dan dinamic. Static IP adalah IP address yang tidak berubah-ubah (kekal) sedangkan dynamic IP adalah IP address yang berubah-ubah (tidak tetap). IP address dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Fungsi IP Address adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengakses WHM, cPanel atau webmail melalui browser.
Misal jika dengan format http://namadomain.tld/whm/ atau http://namadomain.tld/cpanel/  atau http://namadomain.tld/webmail/ tidak bisa maka Anda dapat mencoba menggunakan IP address, misal jika IP address hosting Anda 123.123.123.123 maka untuk mengakses WHM, cPanel atau Webmail melalui :
·           Untuk WHM bisa melalui alamat http:// 123.123.123.123/whm/ atau http:// 123.123.123.123:2086/,
·           Untuk cPanel bisa melalui alamat http:// 123.123.123.123/cpanel/ atau http:// 123.123.123.123:2082/,
·           Untuk Webmail bisa melalui alamat http:// 123.123.123.123/webmail/ atau http:// 123.123.123.123:2095/.

2. Untuk alamat HOST atau server
Selain untuk alamat akses IP address juga biasa digunakan untuk alamat HOST, misal di ftp client filezilla. Jika saat menggunakan nama domain tidak bisa maka isian host/address bisa diisikan IP Address. Kemudian jika saat menggunakan mail.namadomain.tld tidak bisa maka untuk isian incoming dan outgoing server  tersebut bisa diisikan IP Address. Misal IP Address hosting Anda 123.123.123.123 maka isian host/address serta isian incoming dan outgoing server bisa Anda isi 123.123.123.123
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa IP Address berguna untuk menunjukan apa yang kita cari, menunjukan suatu keberadaan atau lokasi, dan menunjukan sebuah route bagaimana menuju kesana.
Sebelumnya telah diulas bahwa IP Address  berupa deretan angka. Deretan angka disini, meliputi angka biner antara 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4) sampai 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6). Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
1.  IP versi 4 (IPv4)
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
ü  Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
ü  Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
ü  Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Representasi Alamat

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
·       Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
·       Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.
Analoginya adalah seperti alamat rumah yang terdiri dari nama jalan dan nomor rumah.

1.  Alamat Unicast IP versi 4

Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas A

Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya untuk melengkapi oktet pertama akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Struktur IP Address kelas A
Ø 8 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 24 bit berikutnya  merupakan HostID
Ø Bit pertama diset 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 01111111.11111111.11111111.1111111 atau 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
Ø Dengan demikian secara teori akan terdapat 128 Nework (2 pangkat7) dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 24 atau 16.777.216 host.
Ø Secara actual hanya terdapat 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx

Kelas B

Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Struktur IP Address kelas B
Ø 16 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 16 bit berikutnya  merupakan HostID
Ø Dua Bit pertama diset 10 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 10000000.00000000.00000000.00000000 sampai 10111111.11111111.11111111.1111111 atau 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
Ø Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 14 atau 16.384 Newok dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 16 atau 65.536  host.
Ø Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 host.

Kelas C

Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Struktur IP Address kelas C
Ø 24 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 8 bit berikutnya  merupakan HostID
Ø Tiga Bit pertama diset 110 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 11000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11011111.11111111.11111111.1111111 atau 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
Ø Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 21 atau 2.097.152 Newok dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 8 atau 256  host.
Ø Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Struktur IP Address Kelas D
Ø Tidak dikenal NetID dan HostID
Ø Empat Bit pertama diset 1110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11100000.00000000.00000000.00000000 sampai 11101111.11111111.11111111.1111111 atau 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
Ø IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Struktur IP Address Kelas E
Ø Tidak dikenal NetID dan HostID
Ø Lima Bit pertama diset 11110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11110000.00000000.00000000.00000000 sampai 11110111.11111111.11111111.1111111 atau 240.0.0.0 sampai 247.255.255.255
Ø Alamat ini digunakan untuk kegiatan eksperimental.
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

2.  Alamat Multicast IP versi 4

Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.

3.  Alamat Broadcast IP versi 4

Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.

2.  IP versi 6 (IPv6)

Jenis-jenis Alamat IPv6

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
  1. Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
2.      Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
3.      Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:
ü Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
ü Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
ü Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
1.  Alamat Unicast IPv6
Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
ü Alamat unicast global
ü Alamat unicast site-local
ü Alamat unicast link-local
ü Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
ü Alamat unicast loopback
ü Alamat Unicast 6to4
ü Alamat Unicast ISATAP

Unicast global addresses

Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).

Unicast site-local addresses

Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.

 

Unicast link-local address

Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.

 

Unicast unspecified address

Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).

Unicast Loopback Address

Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.

Unicast 6to4 Address

Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.

 

Unicast ISATAP Address

Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.

 

2. Multicast Address

Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8.

3. Anycast Address

Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.
Setelah kita mendalami mengenai IP address, sekarang saatnya kita mulai mendalami mengenai Domain Name Server yang lebih sering disebut dengan DNS. Untuk tahu lebih lanjut, mari simak pembahasan berikut ini.
Domain Name Server (DNS) merupakan database terbesar dan tersibuk di dunia. Setiap hari melayani jutaan request dan perubahan. Tanpanya, aktivitas di internet tidak akan semudah saat ini. Apa yang terjadi ketika Anda membuka web browser, mengetikkan alamat website www.google.com, dan menekan tombol Enter? Tentu saja halaman utama google akan tampil di web browser. Akan tetapi, bagaimanakah request yang dikirimkan web browser Anda bisa sampai ke web server google, dan tidak tersasar ke tempat lain? Jawabannya adalah DNS. Nama yang terbaca oleh manusia, seperti URL www.google.com, atau alamat email anda@yahoo.com, tentu lebih mudah diingat. Tapi komputer tidak demikian, ia tidak memiliki kecerdasan untuk mengingat nama, computer hanya mampu mengenal angka, itupun terbatas pada angka binary 0 dan 1.
Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan menggunakan IP Address sebagai namanya. Sungguh mustahil tentunya untuk mengingt IP Address dari seluruh website yang kita singgahi setiap hari. Oleh karena itulah, muncul ide untuk menciptakan Domain Name. DNS (Domain Name Server), adalah sebuah sistem untuk nama pengganti dalam bentuk huruf (tulisan/nama). Nama ”pengganti” inilah yang disebut dengan Nama Domain (Domain Name). Secara sederhana nama domain bisa kita artikan sebagai ‘sebuah nama yang menunjukan alamat website tertentu’.
Dengan adanya nama domain, Anda mungkin dapat mengingat ratusan alamat suatu web di luar kepala, misalnya google.com, yahoo.co.id, kompas.com, facebook.com dan lain-lain. Sebagai contoh, server tempat website Yahoo, misalnya memiliki IP Address 201.100.10.121. Setiap kali Anda mengetikkan www.yahoo.com di web browser, atau mengirimkan email ke anda@yahoo.com, tanpa disadari Anda telah menggunakan DNS untuk menerjemahkan alamat tersebut menjadi IP Address, agar dapat dikenali oleh komputer.
Singkatnya, DNS menerjemahkan domain name (yahoo.com) menjadi IP Address. Kedengarannya memang sederhana, tapi tidak untuk lima perkara berikut ini :
  • Terdapat milyaran IP Address yang ada saat ini, dan sebagian besarkomputer juga memiliki nama yang terbaca oleh manusia.
  • Terdapat milyaran request kepada DNS setiap harinya, dan ratusan juta orang menggunakan Internet setiap hari.
  • Domain name dan IP Address berubah setiap hari
  • Jutaan orang melakukan pekerjaan untuk mengubah dan menambahkan domain name dan IP Address setiap hari.
Mungkin Anda sudah sering melihat alamat web dalam format yahoo.co.id atau facebook.com. COM dan ID dalam contoh di atas disebut Top Level Domain Name atau first-level domain. Top Level Domain (TLD) adalah deretan kata dibelakang nama domain seperti .com (dotcommercial), .net (dotnetwork), .org(dotorganization), .edu(doteducation), .gov(dotgoverment), dan .mil(dotmilitary). Ada dua macam Top Level Domain, yaitu Global Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD). gTLD adalah seperti yang diungkapkan diatas, yaitu .net, .com, .edu, dan sebagainya. sedangkan ccTLD adalah TLD yang diperuntukkan untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id) atau Singapura dengan kode SG (com.sg, net.sg, dsb). Setiap top level domain diikuti oleh second-level domain. Second Level Domain Name (SLD) adalah nama domain yang anda daftarkan. Misalnya nama domain yang anda daftarkan adalah sicakep.com, maka sicakep adalah SLD dan .comnya adalah TLD.
Setiap domain name memiliki DNS yang menangani request kepadanya. DNS ini bisa tersebar di mana saja, tidak terpusat pada suatu mesin. Jika Anda memiliki komputer yang terus menerus online selama 24 jam sehari disertai dengan bandwidth yang besar, Anda dapat menjadikan mesin tersebut sebagai DNS yang menangani request kepada domain-domain name yang ada di dunia. Biaya registrasi nama domain di NamaDomain.com tidaklah terlalu mahal. Untuk satu domain cukup dengan Rp. 150.000 saja. Selain itu untuk mempermudah pendaftaran domain, NamaDomain.com memberikan fasilitas voucher dengan potongan harga yang cukup menarik yaitu 45% keatas. Inilah yang menjadi kelebihan DNS. Ia tersebar di mana-mana, pada jutaan komputer yang ada di seluruh dunia dan di-administrasi juga oleh jutaan orang. Uniknya, ia diperlakukan sebagai satu database yang terintegrasi.
Sumber:
www.wikipedia.com

















     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar