Kamis, 07 November 2013

Computer Based Information System (CBIS) and Artificial Intelligence (AI)


Hello guys, we meet again J The last meeting we discussed about what is architecture of computer and the association with human cognition. Now, we will be discussed about what is CBIS and AI. It’s so intresting and your knowledge can be widely after read this. So many interrelatedness about topic above, it could be the materials for you analyse guys. Ok then, check it out for the materials below J      
Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)
Pendahuluan
            “Sistem Informasi Berbasis Komputer” begitulah arti dari CBIS (Computer Based Information System) dalam bahasa indonesia. Mungkin bagi orang-orang yang bukan dalam bidang komputer, seperti ekonomi, psikologi, sastra, dan lain-lain akan bingung dan tidak memiliki gambaran mengenai apa itu Sistem Informasi Berbasis Komputer, Sistem Pakar, dan lain-lain. Saya pun yang berada dalam bidang psikologi, awalnya juga tidak tahu menahu mengenai hal tersebut. Saya hanya tahu mengenai intelegensi atau kecerdasan buatan (dalam bahasa inggris disebut AI) yang memang terdapat di mata kuliah Psikologi Kognitif Sains.
            Namun setelah saya membaca, akhirnya terbentuk skema dalam benak saya mengenai apa itu Sistem Informasi Berbasis Komputer. Tanpa disangka, ternyata Sistem Informasi Berbasis Komputer memiliki keterkaitan/ hubungan dengan Kecerdasan Buatan. Pengetahuan mengenai dua domain tersebut sangatlah berguna dan perlu kita ketahui, karena membuat kita menjadi lebih menyadari akan teknologi yang selalu membantu mempermudah aktivitas kita sehari-hari dan mengetahui betapa canggihnya cara kerja teknologi tersebut, yang dapat juga dikatakan complicated (rumit) namun sistematis. Berikut penjelasan mengenai Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS) terlebih dahulu.      

Definisi
Hal yang muncul di benak saya begitu mendengar istilah “Sistem Informasi Berbasis Komputer”  adalah mungkin informasi-informasi yang ada di komputer, seperti kumpulan informasi-informasi yang dapat kita peroleh melalui internet, terutama dari google, search engine yang saat ini sangat populer. Namun, ternyata tidak sesederhana itu.
Apa itu Data dan Informasi?
Berdasarkan beberapa sumber yang saya baca, dan apa yang saya dapatkan dalam perkuliahan, dapat  disimpulkan bahwa data adalah kumpulan fakta objektif yang tidak terikat dengan konteks sehingga tidak memiliki makna. Sedangkan informasi adalah suatu data yang memiliki makna.
Apa itu sistem?
Sistem berasal dari bahasa yunani systeme, yang mempunyai makna sebagai suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unit-unit yang saling bekerja sama dan saling ketergantungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Apa itu Sistem Informasi?

Menurut Simkin Mark G (dalam Repository USU) dengan bukunya yang berjudul “Computer Information System for Business”. Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan.
Menurut Saiful Rahman (2010) Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut beberapa ahli seperti Turban, Mc lean, dan Waterbe (dalam Fardian, 2012) dengan bukunya yang berjudul Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, serta menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan elemen (manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data) yang bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, sehingga menghasilkan informasi yang bermakna.
Jadi, Apa itu Sistem Informasi Berbasis Komputer?
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem yang mengolah suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.

Contoh Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi. Informasi disajikan secara lisan atau tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari tiap area aplikasi yang berbasis komputer, yaitu SIA, SIM, DSS, OA, dan ES. Sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system) atau CBIS digunakan untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer  (Smecda). Begitupun yang terdapat dalam Sumarta (2010) aplikasi utama komputer yang membentuk Sistem Informasi Berbasis Komputer (computer based information system) atau CBIS adalah 
·      Pengolahan Data Akuntansi (Information Accounting System)
·      Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)
·      Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
·      Kantor Virtual (Virtual Office)

·      Sistem Berbasis Pengetahuan (Knowlegde Based System)
Oleh karena itu, contoh aplikasi dari CBIS dapat saya simpulkan berdasarkan gambar di bawah ini:

Berdasarkan gambar diatas, kita tahu bahwa suatu sistem terdiri atas beberapa unsur yang disebut subsistem, yang saling berhubungan dengan yang lain agar suatu sistem dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk selanjutnya yang akan dibahas secara mendalam adalah Sistem Pakar (ES) dan Sistem Pendukung Keputusan (DSS).

Sistem Pakar (Expert System---ES)
Sistem Pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas Artificial Intelligence (AI) pada tahun 1960-an. Sistem Pakar yang pertama kali adalah GPS (General Purpose Problem Solver) yang dikembangkan oleh Newel Simon. Menurut Efraim Turban, Sistem Pakar harus mengandung keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan.

Pengertian
Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer. Pengetahuan dalam sistem pakar diambil dari manusia yang ahli (yang pakar) dalam domain tersebut, dan sistem pakar menirukan metodologi serta kinerjanya. Perlu diketahui bahwa sistem pakar tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar, melainkan memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut, sehingga komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (pakar).
Sistem pakar adalah bagian dari kecerdasan buatan yang berisi kombinasi pemahaman teoritis tentang suatu persoalan dan sekumpulan aturan pemecahan heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk dapat memecahkan masalah.
Sistem pakar merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah yang biasanya diselesaikan oleh seorang pakar. Aturan-aturan di dalamnya memberitahu program bagaimana ia memberlakukan informasi-informasi yangtersimpan. Berdasarkan itu program memberikan solusi-solusi atau bantuan pengambilan keputusan mengenai permasalahan tertentu, mirip dengan saran seorang pakar.

Ciri-ciri Sistem Pakar
Sistem Pakar bisa disebut sebagai sistem yang ideal jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Terbuka untuk diperiksa
Hal ini penting untuk mempermudah penambahan sejumlah informasi atau aturan baru untuk memperbaharui basis pengetahuannya dalam rangka mengembangkan kinerjanya, memuaskan user akan kebenaran jawaban yang diberikan oleh sistem pakar, dan setiap keputusan yang diambil untuk mendapatkan solusi dapat dievaluasi dengan baik.
2.      Mudah dimodifikasi
3.      Fasilitas penalaran/ penjelasan
Adanya fasilitas penalaran membuat sistem pakar dapat memberikan informasi tentang kesimpulan yang diambil komputer dan memperlihatkan kaidah-kaidah yang dipergunakan.
(Untuk lebih jelas dan lengkapnya mengenai sistem pakar dapat di lihat di link di bawah ini:

Contoh Aplikasi Sistem Pakar
·         MYCIN
Digunakan untuk men diagnosa penyakit.
·        DENDRAL
Digunakan untuk mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal.
·        XCON & XSEL
Digunakan untuk membantu konfigurasi sistem komputer besar.
·        SOPHIE
Digunakan untuk analisis sirkuit elektronik.
·        PROSPECTOR
Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan
menemukan deposit.
·        FOLIO
Digunakan untuk membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam hal
stok broker dan investasi.
·        DELTA
Digunakan untuk pemeliharaan lokomotif listrik disel.

Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar
Keuntungan
1.      Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2.      Bisa melakukan proses secara berulang dan otomatis
3.      Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
4.      Meningkatkan output dan produktivitas
5.      Meningkatkan kualitas
6.      Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
7.      Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
8.      Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
9.      Memiliki realibilitas
10.  Meningkatkan kapabilitas sistem komputer
11.  Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
12.  Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
13.  Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
14.  Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

Kelemahan
1.      Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2.      Sulit dikembangkan
Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dalam bidangnya.
3.      Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System---DSS)
Pengertian
Pengertian sistem pendukung keputusan yang dikemukan oleh Michael S Scott Morton dan Peter G W Keen, dalam buku Sistem Informasi Manajemen  menyatakan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah yang harus dibuat oleh manajer.
Raymond McLeod mendefinisikan sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Menurut Litlle sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data atau model.
Berdasarkan pengertian para tokoh diatas dapat dijelaskan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan yang ditujukkan untuk membantu memecahkan suatu masalah. Jadi, sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu mengambil keputusan.

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan Sistem Pendukung Keputusan yang dikemukakan oleh Keen dan Scott dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod, 1998 dalam Luky Paramadina) mempunyai tiga tujuan yang akan dicapai yaitu, sebagai berikut:
·      Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semiterstruktur.
·      Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
·      Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

Komponen Sistem Pengambilan Keputusan
Secara garis besar Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dibangun oleh 3 komponen, yaitu:
·      Database
Adalah kumpulan semua data yang dimiliki oleh perusahaan, baik data dasar maupun transaksi sehari-hari.
·      Model Base
Adalah suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif.
·      Software System
Adalah paduan dua komponen sebelumnya setelah sebelumnya direpresentasikan ke dalam bentuk model yang dimengerti oleh sistem komputer. Produk Sistem Pendukung Keputusan yang baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya dialog interaktif antara komputer dan manusia (user).

Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
(More......

Fase-fase Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu inteligensi, desain, dan kriteria. Ia Kemudian menambahkan fase keempat yakni  implementasi (Turban dalam Repository USU). Gambaran konseptual pengambilan keputusan menurut Simon dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Contoh Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan
·      Institutional DSS digunakan untuk perancangan strategi perusahaan 4
·      Ad hoc DSS digunakan untuk masalah institusi tertentu
·      Industrial DSS digunakan untuk airline DSS, Real Estate DSS
·      GIS (Geographic Informational System) adalah DSS yang mendukung keputusan mencakup distribusi geografis dari sumberdaya.

Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
1.    Mampu mendukung solusi masalah yang rumit
2.    Mempunyai respon yang cepat dan memungkinkan mengubah scenario masalah untuk mendapatkan solusi
3.    Mampu mencoba beberapa strategi dalam konfigurasi yang berbeda-beda secara cepat
4.    Memberikan pandangan baru dalam proses belajar
5.    Mempunyai fasilitas komunikasi
6.    Memperbaiki kendali dan performansi manajemen
7.    Penghematan (dari keputusan yang keliru)
8.    Keputusan yang obyektif dan konsisten
9.    Meningkatkan efektifitas manajemen
10.    Meningkatkan produktifitas analisis pangambilan keputusan

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence---AI)
Pendahuluan
Awal diciptakannya suatu robot ataupun komputer adalah sebagai bentuk keinginan untuk memindahkan otak manusia kepada mesin, artinya ingin menciptakan mesin yang dapat bekerja seperti layaknya manusia, yang secerdas manusia. Hal ini ditujukan agar mesin tersebut dapat membantu mempermudah aktivitas manusia sehari-hari. Maka kemudian mulai terciptalah komputer. Dari komputer mulai  berkembang dan tercipta lagi suatu robot, yang bisa bekerja untuk manusia, dapat memecahkan masalah dan mengambil keputusan sendiri. Dengan mengetahui dan memahami bagaimana struktur kognitif (otak) kita, bagaimana cara manusia memproses informasi, maka barulah suatu robot mampu dikembangkan. Ilmu yang mempelajari tentang pembuatan robot dikenal dengan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence). Begitu canggih dan hebatnya perkembangan teknologi sampai saat ini, membuat tidak heran jika teknologi telah membuat perubahan pada sejumlah budaya manusia.

Pengertian
Menurut H. A. Simon, Kecerdasan Buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Sedangkan menurut Rich and Knight, Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Encyclopedia Britannica menyatakan bahwa Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristik atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.
            Menurut Zamanhuri dan Gani, Kecerdasan Buatan (AI) merupakan proses peralatan mekanik yang dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan (aktivitas) dengan menggunakan pemikiran atau kecerdasan manusia. Suatu cara yang sederhana untuk membuat komputer dapat berpikir secara inteligent. Kecerdasan Buatan dapat membuat sebuah sistem komputer berpikir seperti manusia dan dapat berpikir secara rasional. Membuat komputer cerdas tidak sama dengan membuat simulasi kecerdasan.
            Berdasarkan pemaparan para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa AI adalah studi yang terkait dengan pemrograman komputer yaitu membuat peralatan mekanik dapat melaksanakan aktivitas dengan adanya pemikiran atau kecerdasan manusia, artinya membuat mesin dapat berpikir secara rasional (cerdas).

Tujuan Kecerdasan Buatan
Tujuan dari Kecerdasan Buatan menurut Winston dan Prendergast (dalam Zamanhuri dan Gani) adalah, sebagai berikut:
·      Membuat mesin menjadi lebih pintar
·      Memahami apakah kecerdasan (intelligence) itu
·      Membuat mesin menjadi lebih berguna

Kecerdasan Buatan (AI) dapat dipandang dalam berbagai perspektif.
Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence)
AI adalah bagaimana membuat mesin yang cerdas dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia.
Dari perspektif Bisnis
AI adalah sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
Dari perspektif Pemrograman (Programming)
AI termasuk didalamnya adalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah, proses pencarian (search). Umumnya program AI lebih fokus pada simbol-simbol daripada pemrosesan numerik (huruf, kata, angka untuk merepresentasikan obyek, proses dan hubungannya).
Bahasa pemrograman AI:
        LISP, dikembangkan awal tahun 1950-an, bahasa pemrograman pertama yang diasosiasikan dengan AI.
        PROLOG, dikembangkan pada tahun 1970-an.
        Bahasa pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming (Objective C, C++, Smalltalk, Java)
Dari perspektif Penelitian (Research)
Riset tentang AI dimulai pada awal tahun 1960-an, percobaan pertama adalah membuat program permainan (game) catur, membuktikan teori, dan general problem solving (untuk tugas-tugas sederhana) “Artificial intelligence” adalah nama pada akar dari studi area.

Turing Test
Untuk menguji kecerdasan suatu mesin dapat digunakan Turing Test. Turing Test dibuat oleh Alan Turing. Test ini meliputi penanya dan dua objek yang ditanyai (yaitu satu manusia dan yang satu mesin yang akan diuji). Disini penanya tidak dapat melihat objek yang ditanyai. Ketika penanya tidak mampu membedakan mana yang jawaban mesin dan manusia, maka mesin tersebut dapat dikatakan cerdas.

Domain Penelitian dalam Kecerdasan Buatan
  • Formal tasks (matematika, games)
  • Mundane task (perception, robotics, natural language, common sense, reasoning)
  • Expert tasks (financial analysis, medical diagnostics, engineering, scientific analysis, dll)


Perbedaan Kecerdasan Buatan dengan Kecerdasan Alamiah
Keuntungan Kecerdasan Buatan dibandingkan dengan kecerdasan alamiah, yaitu:
·         Lebih permanen
·         Memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran
·         Relatif lebih murah dari kecerdasan alamiah
·         Konsisten dan teliti
·         Dapat didokumentasi
·         Dapat mengerjakan beberapa tugas dengan lebih cepat dan lebih baik
dibandingkan manusia

Keuntungan Kecerdasan Alamiah dibanding kecerdasan buatan, yaitu
·         Bersifat lebih kreatif
·         Dapat melakukan proses pembelajaran secara langsung, sementara AI
harus mendapatkan masukan berupa simbol dan representasi-representasi

Contoh Aplikasi AI

Aplikasi yang terbesar, terhebat, dan terkenal dalam Kecerdasan Buatan (AI) adalah pembuatan robot. Salah satu contohnya adalah Robot Eliza. Robot ini memiliki pengetahuan dari berbagai pakar (ahli) psikologi, sehingga robot ini mampu memberi nasehat pada orang yang memiliki masalah, mampu mengetahui diagnosa dari gangguan-gangguan yang dialami oleh seseorang, bagaimana menanganinya, apa saran yang seharusnya diberikan, dan sebagainya. Robot Eliza dibuat seperti layaknya seorang konselor yang memberikan konseling pada orang-orang yang memiliki masalah. Robot ini dibuat dengan memahami terlebih dahulu bagaimana proses yang ada di otak manusia, cara kerja otak, struktur otak, dan bagaimana otak memproses informasi, kemudian dimasukan pengetahuan dari para ahli psikologi, sehingga robot Eliza mampu memecahkan masalah sendiri, membuat keputusan, dan yang terpenting dapat bekerja untuk manusia.
           

KESIMPULAN

            Berdasarkan pemaparan mengenai CBIS dan AI diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan atau hubungan diantaranya. Sistem Pakar (ES) dan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) adalah bagian dari Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS), dimana ES dan DSS ini merupakan sistem yang digunakan dalam bidang studi Kecerdasan Manusia (AI) untuk salah satunya membuat robot yang cerdas, yang mampu menyelesaikan masalah seperti layaknya pakar (ahli) dan mampu mengambil keputusan sendiri. Maka dapat dikatakan bahwa komponen/ subsistem CBIS digunakan oleh bidang studi AI untuk membuat aplikasi yang cerdas, secerdas otak manusia. Maka dari itu, sangat erat kaitan antara CBIS dan AI.
            Seperti yang awal sudah dikatakan bahwa aplikasi dari AI maupun CBIS ini adalah sebagai bentuk keinginan untuk menciptakan mesin yang cerdas, layaknya manusia yang mampu berpikir dan bertindak rasional, sehingga diharapkan mesin tersebut mampu membantu dan mempermudah aktivitas manusia sehari-hari. Keterkaitan antara CBIS dan AI sangatlah erat, karena ketika AI tidak memiliki Sistem Pakar dan Sistem Pendukung Keputusan maka harapannya untuk menciptakan mesin yang cerdas tidak akan tercapai. Sebuah mesin tanpa adanya pengetahuan pakar (ahli) dan tanpa kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri tidak bisa digolongkan sebagai mesin yang cerdas, dalam arti benar-benar cerdas, melainkan sebaliknya.
            Berdasarkan contoh aplikasi dalam bidang AI di atas terlihat bahwa terdapat keterkaitan atau titik temu antara bidang ilmu psikologi dengan komputer. Salah satu cabang dari bidang ilmu psikologi, yaitu Psikologi Kognitif Sains (yang mempelajari otak, pikiran dan intelegensi) merupakan disiplin ilmu yang menjembatani ilmu-ilmu lain, salah satunya adalah Kecerdasan Buatan (AI). Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa dengan mempelajari dan memahami bagaimana kompleksnya otak manusia, bagaimana cara kerja, struktur dan proses dari otak manusia, maka tidak dipungkiri akan terciptanya mesin yang ‘cerdas’ yang memiliki cara kerja seperti layaknya otak manusia.

“Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk strategi tetapi merupakan penyebab dan penggerak yang sebenarnya”

                                                                                    -Dikutip dari Saiful Rahman-




Okay guys, see you next time in the next topic/ materials that certainty intresting J


DAFTAR PUSTAKA

http://mimamami-mima.blogspot.com/p/jelaskan-pengertian-sistem-informasi_7419.html