Pengertian E-Commerce
Umumnya orang berfikir e-commerce adalah
online shopping atau membeli barang melalui Web. Terus terang Web shopping atau
online shopping sebetulnya hanya sebagian kecil sekali dari belantara
e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi online stok,
men-download software langsung dari web sebetulnya menghubungkan bisnis ke
konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian besar
sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis yang memudahkan
proses pembelian antar perusahaan-perusahaan. E-dagang atau e-commerce
merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak
hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang
juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data
(databases), e-surat atau surat elektronik
(e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem
pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. Transaksi yang
sangat hot di e-commerce untuk barang-barang dagangan di Internet maupun
melalui media elektronik lainnya, menurut Simba Information http://www.simbanet.com/
yang merupakan best seller adalah produk komputer, produk konsumer, buku dan
majalah, musik dan produk entertainment (audio, video, TV).
Sejarah E-Commerce
Istilah "perdagangan
elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan
elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen
komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.Kemudian
dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat
"perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web
melalui server aman (HTTPS),
protokol
server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan. Pada
awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun,
baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap
matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa
mengembangkan situs web perdagangan ini.
Regulasi Mengenai E-Commerce
President Clinton yang cukup nekad dengan mengajukan Internet
Tax Freedom Act http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm yang ternyata
sangat di setujui oleh Senat Amerika Serikat, undang-undang ini melarang semua
negara bagian dan lokal di amerika untuk memajak informasi & perdagangan
melalui Internet. Artinya bangsa Amerika Serikat telah menset Internet sebagai
Internet Trade Free Zone, sebuah ide yang cukup gila barangkali - tapi akan
sangat effektif bagi para produsen barang atau informasi karena usaha eksport
yang mendatangkan banyak devisa ke negara menjadi sangat baik sekali. Logikanya
sederhana sekali - orang akan berlomba-lomba untuk membeli barang ke negara
lain yang harganya lebih murah. Lalu bagaimana dengan Indonesia? tampaknya akan
menjadi tantangan yang cukup serius bagi orang-orang pajak di Indonesia karena
transaksi-transaksi yang bersifat intangible melalui Internet sangat sulit di
deteksi, semakin hari semakin banyak transaksi jenis ini terjadi di Internet.
E-Commerce yang melibatkan pemindahan barang cukup mudah di deteksi di
pelabuhan atau bandar udara sehingga dapat di deteksi oleh beacukai atau
custom, selain itu rasanya sulit.
E-Com di Indonesia
Di Indonesia, sistem E-Commerce ini
kurang populer, karena masih banyak pengguna internet yang meragukan keamanan
sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang
sebenarnya. Padahal E-Commerce dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di
Indonesia mengingat potensi jumlah masyarakat yang besar dan jangkauan wilayah
yang sangat luas. Secara perlahan-lahan, E-Commerce akan merubah pola berbisnis
masyarakat kita. Namun karena faktor daya beli masyarakat yang relatif
masih rendah, infrastruktur telekomunikasi yang belum merata di daerah-daerah
dan kultur budaya serta tingkat kepercayaan masyarakat kita terhadap keamanan
dan kehandalan bertransaksi di internet sehingga e-commerce tidak begitu
populer. Menjamurnya website lokal di Indonesia dewasa ini ternyata masih
banyak yang belum memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online.
Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan sebenarnya
tidak terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih
luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil
jika dibandingkan dengan biaya pada sitem toko konvensional
Oleh karena itu perkembangan
E-Commerce di Indonesia tentu harus didukung sebagai alternatif sistem bisnis
yang baru di Indonesia yang sangat sesuai dengan kondisi jumlah penduduk
Indonesia serta iklim bisnis Indonesia. Selain itu E-Commerce menjadi salah
satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah dan menjadi salah
satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada karena sistem implementasinya
yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang. Semuanya jika dilakukan tanpa
usaha dan kerjasama dari berbagai pihak hanyalah sia-sia, dengan tekad bersama
kita terus mencari jalan untuk mewujudkan apa yang diidam-idamkan oleh bangsa
Indonesia selama ini yaitu semakin berkurangnya jumlah pengangguran yang ada,
semakin berkembangnya usaha industri kecil dan menengah, meningkatnya
pendapatkan dan taraf hidup rakyat serta naiknya tingkat kecerdasan bangsa
Indonesia. Walaupun E-Commerce bukanlah sebuah solusi yang terbaik, diharapkan
dengan pengimplementasian E-Commerce dengan baik dan benar dapat membantu
meringankan dan mengurangi problem serta beban berat yang selama ini yang telah
kita hadapi.
Sampai saat ini, web resmi yang telah
menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi
Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan prototipe layanan
e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan
non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara
online. Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan e-com
di Indonesia. Dengan banyak hal yang menguntungkan tersebut, diharapkan di
Indonesia akan ada pihak-pihak tertentu yang bisa membuat dan mengelola
e-commerce, sehingga akan menguntungkan semua pihak di Indonesia, baik penjual
maupun pembeli.
E-Commerce secara Global
Ecommerce, atau Electronic Commerce
merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia
per-internet-an. Penggunaann sistem E-Com, begitu biasanya Ecommerce disingkat,
sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak
produsen dan penjual (retailer). Di Indonesia, sistem Ecom ini kurang populer,
karena banyak pengguna internet yang masih menyangsikan keamanan sistem ini,
dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Com yang sebenarnya. Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem
keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer
berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh lebih aman daripada di dunia
biasa. Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di
sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem
E-Commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi
nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, e-commerce
juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan
kemungkinan di jarak, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah
meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka. Umumnya
pengguna kartu kredit tidak terlalu mempercayai-nya, tapi para pakar e-commerce
mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu
kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan kartu kredit di toko, di
restauran, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 - setiap kali anda
membuang resi pembelian kartu kredit - anda sebetulnya telah membuka informasi
kartu kredit tersebut untuk dicuri.Sejak versi 2.0 dari Netscape Navigator dan
Microsoft Internet Explorer, transaksi dapat di enkripsi menggunakan Secure
Sockets Layer (SSL) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html,
sebuah protokol yang akan mengamankan saluran komunikasi ke server, memproteksi
data pada saat dikirimkan melalui Internet. SSL menggunakan public key
encryption, salah satu metoda enkripsi yang cukup kuat saat ini. Untuk melihat
apakah sebuah Web site di amankan menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL
digunakan https bukan http. Pembuat browser dan perusahaan kartu kredit saat
ini mempromosikan sebuah standar tambahan bagi keamanan di namakan Secure
Electronic Transaction (SET)
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html. SET akan mengenkode
nomor kartu kredit yang ada di server vendor di Internet - yang hanya dapat
membaca nomor kartu kredit tersebut hanya bank dan perusahaan kartu kredit -
artinya pegawai vendor / merchant tidak bisa membaca sama sekali sehingga
kemungkinan terjadi pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin.Terus terangnya
memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi proteksi 100% kepada
kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di toko online
akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.
Keuntungan E-Commerce
Bagi pihak konsumen, menggunakan
E-Com dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi
berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan.
Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Com biasanya lebih murah
dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang
ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.
Online shopping menyediakan banyak
kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan cara belanja yang
konvensional. Selain bisa menjadi lebih cepat, di internet telah tersedia
hampir semua macam barang yang biasanya dijual secara lengkap. Selain itu,
biasanya informasi tentang barang jualan tersedia secara lengkap, sehingga
walaupun kita tidak membeli secara on-line, kita bisa mendapatkan banyak
informasi penting yang diperlukan untuk memilih suatu produk yang akan dibeli
Mekanisme E-Commerce
Pembeli yang hendak memilih belanjaan
yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang
barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini
meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar
swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan
kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke
shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan
membeli barang tersebut. Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah
dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas
pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika
jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah
mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan
menggunakan standar security tertentu.Setelah pembeli mengadakan transaksi,
retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke
rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk
mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.
Alternatif Pembayaran untuk E-Commerce
Untuk pembayaran, e-commerce
menyediakan banyak alternatif. Caranya adalah dengan terlebih dahulu mendaftar
sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang telah mempunyai kartu kredit
dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu kredit,
alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya
merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account
tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya.
Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan. Alternatif
lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di
Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Pemakaian smartcard ini
hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja,
yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank.
Untuk pembayaran di internet, user
harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini
disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu
smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di
kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk softwarenya, digunakan software bernama
‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran
adalah http://www.discvault.com. Selain
dengan ketiga cara di atas, terdapat alternatif pembayaran yang relatif baru
dan belum begitu populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck, yaitu metode
pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik
customer. Web site yang menyediakan penjelasan mengenai cara pembayaran ini
adalah http://www.icheck.com.
Cara untuk Berjualan Secara Online
Saat ini banyak sekali produk-produk yang memungkinkan kita
mensetup situs e-commerce dan langsung berjualan dalam waktu beberapa hari /
minggu, mulai dari yang simple, murah hingga mahal dan kompleks.Para pengusaha
kecil mungkin harus melihat jauh diluar ISP-nya untuk melihat solusi-solusi
murah tadi. Contohnya, Forman interactive http://www.formaninteractive.com/
memberikan produk Internet creator seharga kurang dari US$150. Perangkat lunak tersebut
menggunakan beberapa wizard untuk menolong anda membuat halaman web yang aman
untuk menjual produk anda. Bahkan jika meletakan halaman web tersebut di server
Forman, mereka akan membantu menangani pembayaran melalui CheckFree
http://www.checkfree.com/. Jika anda sudah siap untuk masuk ke bisnis ini, anda
dapat juga menggunakan yahoo store http://store.yahoo.com/ yang akan
memungkinkan anda untuk membangun situs web untuk bertransaksi melalui browser
web di rumah anda. Yahoo akan berfungsi sebagai host, biaya di sesuaikan dengan
jumlah barang yang di jual - yaitu US$100 / bulan untuk toko yang menjual 50
barang, US$300 / bulan untuk toko dengan barang sampai dengan 1000 barang.
Solusi-solusi yang murah dan menarik ini juga tampaknya juga
diberikan oleh indosatcom sebuah anak perusahaan dari Indosat yang memfokuskan
diri di e-commerce. Salah satu produk indosatcom adalah EDIWeb menjadi menarik
untuk para pengusaha kecil yang hanya bermodal akses ke WARNET. Telkom juga
meluncurkan plasa.com belum terhitung inisiatif lain seperti Wasantara dll. Tentunya
untuk solusi-solusi komplex yang membutuhkan kemampuan integrasi yang tinggi
antara berbagai proses transaksi yang dilakukan ada banyak perangkat lunak yang
berharga cukup tinggi di antara US$5000 s/d US$100000 cukup untuk membuat
seorang pengusaha kecil jatuh bangkrut.
Tampaknya solusi paling menarik adalah jasa e-commerce hosting
yang dijalankan banyak perusahaan termasuk indosatcom, AT&T
http://www.ipservices.att.com/wss/, MCI http://www.wcom.net/commercehost/, dan
GTE BBN Planet http://www.bbn.com/. Karena resiko & biaya rendah untuk
melakukan e-commerce demikian dikatakan oleh Karl Lewis dari Proxicom
http://www.proxicom.com/ yang merupakan perusahaan konsultan web yang mensetup
situs e-commerce Day-Timer http://www.daytimer.com/ dan extranet untuk Mobil
Oil dan distributor-nya.
Hal-Hal dibutuhkan dalam Pembuatan E-Commerce.
Dalam pembuatan ‘toko’ di internet
(atau biasa disebut dengan istilah cybershop), diperlukan software-software
tertentu untuk mengatur inventarisasi barang dan proses transaksi jual beli
barang. Di pasaran, sudah terdapat software-software khusus untuk membuat
sistem E-Com, seperti Intershop Online keluaran Intershop Communications,
Merchant Server keluaran Microsoft Corp, dan Electronic Commerce Suite keluaran
iCat. Software-software itu khusus dijual kepada pihak-pihak yang berniat
membangun cybershop, dan dijual dengan harga ribuan dollar. Pada umumnya
software-software untuk pembuatan E-Commerce ini menggunakan database untuk
penyusunan katalog. Database yang digunakan biasanya adalah DB2, Oracle, atau
SQL.
Berbagai Istilah yang Perlu Diketahui
E-commerce memang penuh dengan berbagai istilah, beberapa
diantara-nya adalah
ü Digital
atau electronic cash
yang dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan untuk beberapa pola / metoda
yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara
mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain. Nomor tersebut,
seperti yang terdapat di mata uang, di isukan oleh sebuah bank dan
merepresentasikan sejumlah uang betulan. Salah satu kelebihan yang dibawa oleh
digital cash adalah sifatnya yang anonymous dan dapat di pakai ulang, seperti
uang cash biasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara e-cash dengan
transaksi kartu kredit melalui Internet. Untuk informasi lebih lanjut dapat
dilihat di PC Webopaedia http://www.sandybay.com/pc-web/digital_cash.htm.
ü Digital
money: adalah terminologi
global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet.
Yahoo http://www.yahoo.com/Business_and_Economy/Companies/Financial_Services/Transaction_Clearing/Digital_Money/
mencatat paling tidak ada 21 perusahaan yang memberikan jasa digital money di
Internet.
ü Disintermediation: adalah proses untuk memotong jalur perantara.
Kira-kira pada saat perusahaan yang berbasiskan web membypass kanal retail
tradisional dan menjual secara langsung ke pelanggan / pembeli, maka perantara
tradisional - seperti toko dan jasa mail order - akan kehilangan pekerjaan.
ü Electronic
checks: pada saat ini sedang
di ujicoba oleh CyberCash http://www.cybercash.com/, sistem check elektronik
seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank pelanggan untuk
membayar PAM atau telepon.
ü Electronic
wallet: Pola pembayaran -
seperti CyberCash Internet Wallet http://www.cybercash.com/, akan menyimpan
nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman.
Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung
electronic wallet tersebut. Jika anda ingin membeli sesuatu pada toko yang
mendukung electronic wallet, maka pada saat menekan tombol Pay maka proses
pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh
server perusahaan electronic wallet. Vendor browser pada saat ini telah
berusaha untuk melakukan negosiasi untuk memasukan teknologi e-wallet tadi ke
produk mereka.
ü Extranet: adalah sebuah kelanjutan dari intranet
perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan
internal supplier mereka maupun pelanggan mereka. Dengan cara itu sangat
mungkin untuk mengembangkan aplikasi e-commerce yang memungkinkan menyambungkan
semua aspek bisnis, dari proses pemesanan hingga pembayaran.
ü Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa
ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses
grafik, game maupun informasi. Pay-as-you-go micropayment seharusnya akan
membuat revolusi di dunia e-commerce. Contohnya ESPN SportsZone
http://espn.sportszone.com/ menggunakan CyberCoin untuk membayar US$1 untuk
mengaskses situs mereka selama satu hari - tanpa perlu membayar penuh langganan
bulanan. Kenyataan di lapangan sebagian besar pelanggan yang potensial tidak
terlalu bersedia untuk bermain-main dengan micropayment.
Penghalang Utama untuk melakukan E-Commerce
Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet http://www.commerce.net/
para pembeli atau pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce,
mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara
yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce
belum lancar benar.
Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit,
rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang
kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan
menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar,
mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut
apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus
melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant,
kepala lembaga penelitian di CommerceNet http://www.commerce.net/ meramalkan
sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah
beberapa tahun mendatang. Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat
dibuat label yang memberikan informasi tentang produk dan harganya, akan sangat
memudahkan untuk search engine menemukan sebuah produk secara online. Hal
tersebut belum terjadi memang karena sebagian besar merchant ingin agar orang
menemukan hanya produk mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata
harga yang diberikan kompetitor lebih murah.
Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik
di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum
punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka
mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh
online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala
utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier -
hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis. Kunci
utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran
bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan
solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus
me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari
e-commerce. Grant mengatakan, "E-commerce is just like any automation - it
amplifies problems with their operation they already had."
Masa Depan E-Commerce
Tampaknya e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika
berbagai detail dari perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan
mustahil e-commerce dan Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara
global. Dengan perkembangan masyarakat virtual yang demikian besar - banyak
orang yang berpartisipasi dalam berbagai interest group online - memperlihatkan
pergeseran pardigma dari kekuatan ekonomi yang bertumpu pada pembuat /
manufacturer ke kekuatan pasar. Paling tidak demikian yang dilihat oleh John
Hagel dan Arthur Armstrong, sepasang analis dari McKinsey http://www.mckinsey.com/
sebuah perusahaan konsultan manajemen internasional. Masyarakat virtual telah
memperlihatkan effek-nya. Situs investment seperti Motley Fool
http://www.fool.com/ memungkinkan anggota untuk bertukar pengalaman tanpa
melalui broker atau perantara. ParentsPlace http://www.parentsplace.com/
merupakan tempat pertemuan para orang tua yang akhirnya memberikan kesempatan
pada vendor-vendor kecil untuk mencapai pelanggan potensial mereka untuk produk
yang sangat spesifik seperti makanan bayi dan shampo. Masyarakat virtual akan
menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan di perusahaan-perusahaan
besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang lebih baik dan
customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual ini untuk mengalahkan
perusahaan besar - sesuatu yang cukup sulit dimengerti di dunia nyata.
Dalam bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual
Communities, yang dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan
Armstrong berargumen bahwa daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang
pandai akan membantu terbentuknya virtual community ini dan menggunakannya
untuk mencapai pelanggannya.
Cara Pengusaha Kecil mengambil
Keuntungan dari E-Commerce
Ternyata bukan hanya perusahaan besar saja yang berkecimpung
dalam e-commerce tapi juga banyak pengusaha kecil yang berkiprah dengan Web
sederhana, dan situs kacangan. Seringkali yang dibutuhkan untuk sukses hanya
promosi sederhana agar terlihat oleh para pelanggan. Berita mulut ke mulut,
posting di newsgroup, dan mendaftarkan diri di search engine cukup sudah untuk
menarik pelanggan ke situs anda. Sebuah contoh sederhana yang bisa ditampilkan
adalah Kevin Donlin seorang penulis dan Web developer yang membuat Guaranteed
Resumes http://www.gresumes.com/ di Internet berawal dari tahun 1994. Saat ini
dia memperoleh sekitar 100 pendatang setiap hari dan memperoleh sebagian dari
pemasukannya dari bisnis penulisan resume. Keberhasilan Donlin terletak pada
keberhasilan dalam menekan serendah-rendahnya biasa yang dibutuhkan. Server
yang digunakan diletakan di ISP lokal, dan pelanggan berdatangan dari seluruh
penjuru dunia. Transaksi kartu kredit dilakukan menggunakan swipe terminal yang
dia sewa seharga US$30 / bulan - tapi tidak perlu menggunakan jasa pihak ketiga
untuk mengambilkan dana dari kartu kredit.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar